Selamat datang di blognya SDTF FEB UKSW. Informasi mengenai kegiatan - kegiatan FEB UKSW ada di sini. Check this out. ^__^

Sabtu, 06 November 2010

Terancam



Terancam hanyalah sebuah kata yang berarti sesuatu yang sedang diancam. Namun kata tersebut berarti lebih bagi kru produksi film “Terancam” yang diproduseri oleh Banuar Yudhaswara dan disutradarai oleh Eka Junis Setywan bersama dua puluh tiga orang kru lainnya. Karena “Terancam” merupakan salah satu film yang diproduksi khusus untuk diikutkan dalam acara IT Indie Movie Competition (program kerja SEMA FTI UKSW) yang telah berlangsung awal Mei lalu.

Menurut Iver Ibram Konda, kameramen dalam film Terancam, “Selama ini film – film produksi Finger Kine Klub hanya dinikmati sendiri tanpa pernah ada orang yang memang ahli di bidang sinematografi menilai hasil karya kita. Dan dalam acara inilah kita mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan sejauh mana kualitas dan kekurangan kita dalam film. Menang atau kalah tidak jadi masalah, yang penting pengalaman baru kita dapatkan”.



Acara IT Indie Movie Competition yang berlangsung pada tanggal 1 Mei 2010 lalu dan bertempat di Balai Urung UKSW menampilkan sepuluh film bertema “100% ala Indonesia” yang diputar dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sesuai dengan temanya film yang ditampilkan oleh peserta yang berasal dari kota Jogja, Solo, dan Salatiga memiliki pesan – pesan khusus dalam melestarikan budaya. Salah satunya film tentang batik yang diusung oleh komunitas film ED FM – FBS, film tentang mau makan apa? oleh komnitas film Pop Corn – FTI dan film tentang tempe yang diusung komunitas Film Finger Kine Klub - FEB .

Pujian dan kritikan dari juri selalu mengalir pada tiap – tiap film yang ditampilkan. Hingga tiba pemutaran film Terancam selesai, kritikan pun langsung terlontar dari juri. Menurut juri, eksekusi cerita film Terancam kurang, cerita agak susah untuk ditangkap. Namun juri sangat senang dengan teknik pengambilan gambarnya, kualitas lighting cukup bagus, ditambah dengan angle – angle jamera yang lebih variatif serta cukup berani.

Akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB diumumkan pemenang dari Festival IT Indie Movie Competition. Komunitas film asal Jogja dinobatkan sebagai juara pertama IT Indie Movie Competition, dan disusul oleh Finger Kine Klub sebagai juara dua, dan peserta dari SMA Negeri 1 Salatiga menjadi juara tiga IT Indie Movie Competition.
Sesuatu yang tidak pernah diduga oleh 25 orang kru film “Terancam”sebelumnya, Banu, Iver, marsel, Yehezkiel, Reyn yang saat itu mengikuti acara di BU, merasa sangat senang dan bangga ketika mendengar nama Finger Kine Klub muncul sebagai pemenang juara kedua. Begitu pula dengan Eka Junis S. yang tidak mengikuti acara tersebut dan hanya mendapat kabar lewat sms dari kru lain yang mengikuti acaranya hingga akhir merasa lega, “ga sia – sia apa yang kita kerjakan selama ini”, katanya.


Dan tidak tanggung – tanggung, selain meraih juara dua, Finger Kine Klub juga mendapat penghargaan tambahan yaitu “Penghargaan Best Cinematography” oleh juri. Yang menjadi kebanggaan lain, ternyata mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis tidak hanya mahir dalam bidang ekonomi saja tetapi juga bidang lain seperti sinematografi.




Sumber : LIA_FINGER/HAN_SDTF

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar Anda di sini dengan tidak mengandung unsur SARA. Apabila ada komentar yang dianggap tidak sesuai oleh Admin, maka komentar Anda akan di hapus secepatnya.
Terima Kasih.
-Admin-

 
Powered by Aprillia Handini